Aliran-Aliran dalam Islam | By. Farid Zainal Effendi Page 2
Selamat malam sobat saya akan melanjutkan artikel Aliran-Aliran dalam Islam | By. Farid Zainal Effendi bagian ke-2. silahkan simak artikel ini.
Aliran-aliran keyakinan pada saat itu
adalah : Khawarij, Syi'ah, Jabariyyah, Mu'tazilah, Murji-ah,
dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Berikut ini akan kami sajikan
secara singkat sejarah dan pendapat masing-masing kelompok tersebut..
1. Khawarij
Khawarij menurut bahasa merupakan jamak dari
kata kharijiy, yang berarti orang-orang yang keluar, mengungsi atau
mengasingkan diri. Asy-Syihristani mendefinisikan bahwa Khawarij adalah setiap
orang yang keluar dari Imam yang berhak yang telah disepakati oleh masyarakat.
Kelompok Khawarij yang pertama
adalah Al-Muhakkimah (Syuroh/Haruriyyah) yaitu pengikut Ali yang
memisahkan diri karena tidak setuju adanya perdamaian antara beliau dengan
Muawiyah saat perang Siffin. Mereka ini menganggap Ali dan orang-orang
yang menyetujui perdamaian tadi adalah orang-orang kafir dan halal darahnya.
Kemudian Khawarij ini terpecah
menjadi beberapa aliran, yang paling besar adalah Al-Azariqoh, An-Najdah,
Al-'Ajaridah, Ash-Shufriyyah, dan Al-Ibadiyyah. Aliran terakhir
ini yang paling moderat diantara aliran Khawarij dan masih terdapat di
Zanzibar, Afrika Utara, Umman dan Arabia Selatan Pendapat-pendapat mereka
antara lain :
- Pelaku dosa besar adalah kafir
- Imam boleh dipilih dari suku apa saja asal ia sanggup menjalankannya.
- Keluar dari Imam adalah wajib apabila Imam tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
- Orang yang tidak sepaham dengan mereka bahkan anak istrinya boleh ditawan, dijadikan budak atau dibunuh (Al-Azariqoh) sedang menurut Al-Ibadiyah mereka bukan mukmin dan bukan kafir, karena itu boleh bermuamalat dengan mereka, dan membunuh mereka adalah haram.
- Anak-anak orang kafir berada di neraka (Al- Azariqoh)
- Membatalkan hukum rajam karena tidak ada dalam al-Quran (Al-Azariqoh)
- Surat Yusuf bukan termasuk al-Quran karena mengandung cerita cinta (Al-'Ajaridah)
2. Syi'ah
Sy'iah menurut bahasa berarti pengikut dan
penolong, dan diucapkan untuk sekelompok manusia yang bersatu/berkumpul dalam
satu masalah, dan kepada setiap orang yang menolong seseorang dan berhimpun membentuk
suatu kelompok padanya. Kemudian kata ini dipergunakan untuk
kelompok yang menolong dan membantu khalifah 'Ali dan keluarganya, lalu menjadi
nama khusus bagi kelompok ini.
Menurut Asy-Syihristaniy Syi'ah adalah
kelompok yang mengikuti Khalifah 'Ali dan menyatakan kepemimpinannya baik
secara nash ataupun wasiat yang adakalanya secara jelas ataupun samar, dan
mereka berkeyakinan bahwa kepemimpinan (Imamah) tidak keluar dari
anak-anaknya, dan jika keluar darinya maka itu terjadi secara zalim atau sebab taqiyah
darinya.
Para sejarawan berbeda pendapat akan
awal munculnya Syi'ah, diantaranya :
- Muncul sejak zaman Nabi Muhammad SAW (pendapat ulama Syi'ah)
- muncul bersamaan setelah wafatnya Rasulullah (Ahmad Amin)
- muncul pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan (Muhammad Abu Zahrah)
- muncul setelah terbunuhnya Utsman pada tahun 36 H (pendapat Orientalis Yulius W)
- muncul setelah terbunuhnya Al-Husein (Dr. Samiy An-Nasysyar)
- muncul di akhir abad pertama hijriyyah ( Dr. 'Irfan Abdul Humaid)
Menurut sebagian ahli sejarah madzhab
ini disebarkan pertama kali oleh Abdullah bin Saba yaitu seorang Yahudi yang
pura-pura masuk Islam, dan hamper dibunuh oleh Ali. Dr. Fuad Mohammad
Fachruddin membagi Syi'ah menjadi 4 macam aliran :
- Ekstrimis (al-Ghulatiyyah), sekarang sudah tidak ada lagi.
- Isma’iliyah dan cabang-cabangnya, Tersebar di India, Pakistan, Afrika Utara , Eropa dan Amerika.
- Zaidiyyah, Tersebar di Yaman dan sekitarnya.
- 12 Imam (Itsna 'Asyariyyah/Imamiyyah), Syi'ah yang paling banyak mempunyai pengikut di dunia tersebar di Iran, Irak, Lebanon, India, Pakistan dan bahkan di Arab Saudi serta negara-negara Teluk.
Diperkirakan pengikutnya sekitar 120
juta orang. Pendapat-pendapat mereka :
- Mengkafirkan sahabat Nabi yang tidak mendukung Ali (kecuali Syiah Zaidiyah sekarang-pen)
- Kepemimpinan (Imamah) merupakan satu dari beberapa pokok keimanan.
- Memandang Imam Itu ma'shum (orang suci)
- Wajib adanya Imam yang tersembunyi (Al-Imam Al-Mastur)
- Al-Quran yang sekarang mengalami perubahan dan pengurangan, sedangkan yang asli berada di tangan Al-Imam Al-Mastur (Syi'ah Imamiyah)
- Tidak mengamalkan hadits kecuali dari jalur keluarga Nabi Muhammad (Ahli Bait), (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
- Memperbolehkan taqiyah
- Tidak menerima ijma dan qiyas (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
- Wajib sujud di atas tanah atau batu (Syi'ah Imamiyah)
- Memperbolehkan nikah mut'ah (Syi'ah Imamiyah)
- Tidak melakukan shalat Jumat karena Imam yang asli tidak ada (Syi'ah Imamiyah)
3. Murji'ah
Murji'ah berasal dari kata Irja yang
berarti menangguhkan. Kaum Murjiah yang muncul pada abad I Hijriyyah merupakan
reaksi akibat adanya pendapat Syiah yang mengkafirkan sahabat yang
menurut mereka merampas kekhalifahan dari Ali, dan pendapat Khawarij yang
mengkafirkan kelompok Ali dan Muawiyah. Pada saat itulah muncullah sekelompok
umat Islam yang menjauhkan dari pertikaian, dan tidak mau ikut mengkafirkan
atau menghukum salah dan menangguhkan persoalannya sampai dihadapan Allah SWT.
Pada asalnya kelompok tidak membentuk
suatu madzhab, dan hanya membenci soal-soal politik, tetapi kemudian
terbentuklah suatu madzhab dalam ushuluddin yang membicarakan tentang
Iman, tauhid dan lain-alin.
Pemimpin dari kaum Murjiah adalah
Hasan bin Bilal (152 H). Kaum Murji'ah dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Golongan moderat
Pendapat-pendapat mereka :
- Orang berdosa bukan kafir dan tidak
kekal dalam neraka
b. Golongan Ekstrim
Pendapat-pendapat mereka :
- Orang Islam yang percaya pada Allah kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidak menjadi kafir karena iman itu letaknya di dalam hati, bahkan meskipun melakukan ritual agama-agama lain.
- Yang dimaksud ibadah adalah iman, sedangkan shalat, puasa, zakat dan haji hanya menggambarkan kepatuhan saja
- Maksiat atau pekerjaan-pekerjaan jahat tidak merusak iman ( Al-Yunusiah)
- Menangguhkan hukuman orang yang berdosa di akhirat
4. Jabariyah
Jabariyah berasal dari kata jabr yang
artinya paksaan. Aliran ini ditonjolkan pertama kali Jahm bin Safwan
(131 H), sekretaris Harits bin Suraih yang memberontak pada Bani
Umayyah di Khurasan.
Meskipun demikian sebelumnya sudah ada
dalam umat Islam yang membicarakan tentang hal ini seperti surat sahabat
Ibnu Abbas dan seorang tabi-in al-Hasan al-Bashriy kepada penganut paham ini.
Pendapat-pendapat mereka :
- Manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya tetapi dipaksa oleh Allah
- Iman cukup dalam hati saja walau tidak diikrarkan dengan lisan 10
5. Qodariyah
Qodariyyah berasal dari kata qadr yang
artinya mampu atau berkuasa. Pemimpin aliran ini yang pertama adalah Ma'bad al-Juhani
dan Ghailan ad-Dimasyqiy. Keduanya dihukum mati oleh penguasa karena dianggap
menganut paham yang salah.
Pendapat-pendapat mereka :
Manusia sendirilah yang melakukan
pebuatannya sendiri dan Tuhan tidak ada hubungan sama sekali dengan
perbuatannya itu.
6. Mu'tazilah
Mu'tazilah berasal dari kata I'tazala yang
berarti manjauhkan diri. Asal mula kata ini adalah suatu saat ketika al-Hasan
al-Bahsriy (110 H) sedang mengajar di masjid Basrah datanglah seorang laki-laki
bertanya tentang orang yang berdosa besar. Maka ketika ia sedang berpikir menjawablah
salah satu muridnya Wasil bin Atha' (131H) menjawab : "Saya berpendapat
bahwa ia bukan mukmin dan bukan kafir, tetapi mengambil posisi diantara
keduanya".
Kemudian ia menjauhkan diri dari majlis
al-Hasan dan pergi ketempat lain dan mengulangi pendapatnya. Maka al-Hasan
menyatakan : Washil menjauhkan diri dari kita (I'tazal 'anna).
Pendapat-pendapat mereka :
- Orang Islam yang berdosa besar bukan kafir dan bukan mukmin tetapi berada di antara keduanya (al- Manzilah bainal manzilatain)
- Tuhan bersifat bijaksana dan adil, tidak dapat berbuat jahat dan zalim. Manusia sendirilah yang memiliki kekuatan untuk mewujudkan perbuatannya perbuatannya, yang baik dan jahat, iman dan kufurnya, ta'at dan tidaknya.
- Meniadakan sifat-sifat Tuhan, artinya sifat Tuhan tidak mempunyai wujud sendiri di luar zat Tuhan
- Baik dan buruk dapat ditentukan dengan akal
- Al-Quran bukan qadim (kekal) tetapi hadits (baru/diciptakan)
- Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat nanti
- Hanya mengakui Isra Rasulullah ke Baitul Maqdis tetapi tidak mengakui Mi'rajnya ke langit
- Tidak mempercayai wujud Arsy dan Kursi Allah, Malaikat pencatat amal (Kiraman Katibiin), Adzab (siksa) kubur.
- Tidak mempercayai adanya Mizan (timbangan amal), Hisab (perhitungan amal), Shiratul Mustaqiim (Titian), Haud (kolam nabi) dan Syafa'at nabi di hari Kiamat.
- Siksaan di neraka dan kenikmatan di surga tidak kekal (ikut sebagian kelompok)
7. Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Kelompok ini disebut Ahlus Sunnah
wal Jama'ah karena pandapat mereka berpijak pada pendapat-pendapat para sahabat
yang mereka terima dari Rasulullah. Kelompok ini disebut juga kelompok ahli
hadits dan ahli fiqih karena merekalah pendukung-pendukung dari aliran ini.. Istilah
Ahlus Sunnah wal Jama'ah mulai dikenal pada saat pemerintahan bani
Abbasy dimana kelompok
Mu'tazilah berkembang pesat, sehingga nama Ahlus
Sunnah dirasa harus dipakai untuk setiap manusia yang berpegang pada
Al-Quran dan Sunnah. Dan nama Mu'tazilah dipakai untuk siapa yang
berpegang pada ilmu kalam (theologische dialektik), logika dan rasio. Ibnu
Hajar al-Haitamiy menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah wal
Jama'ah adalah orang-orang yang mengikuti rumusan yang digagas oleh Imam
Asy'ariy dan Imam Maturidi.
Pendapat-pendapat mereka :
- Hukum Islam di dasarkan atas
Al-Quran dan al-Hadits
- Mengakui Ijmak dan Qiyas sebagai
salah satu sumber hukum Islam
- Menetapkan adanya sifat-sifat Allah
- Al-Quran adalah Qodim bukan
hadits
- Orang Islam yang berdosa besar
tidaklah kafir
Silahkan Baca Juka Artikel Aliran-Aliran dalam Islam | By. Farid Zainal Effendi Page 3 di SINI
Posting Komentar untuk "Aliran-Aliran dalam Islam | By. Farid Zainal Effendi Page 2"