Kisah Penuh Hikmah | Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy
Assalamu'alaikum Wr.... Wb..... salam sejahtra... Mudah-mudahan teman-teman semakin sehat selalu, kali ini saya akan membrikan artikel Kisah Penuh Hikmah | Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy yang di kutif dari Ebook Gratis yang di susun oleh VIROUZ007. Yuk kita simak baik-baik Kisah Penuh Hikmah | Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy di Bawah ini :
Tangisan Rasulullah
Menggoncangkan Arasy
Dikisahkan, bahwasanya di
waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang
di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah s.a.w.
menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu
sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di
belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu
menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang
belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:
“Wahai orang tampan!
Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah
orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau
akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang
badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali
Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman
kepadanya?”
“Saya
percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan
membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang
Arab badwi itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun
berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan
penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak
percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera
tunduk untuk
mencium
kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh
orang Arab itu, seraya berkata
kepadanya:
“Wahal orang Arab!
janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba
sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang
takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat
Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam
mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu,
agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di
hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang
besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula
berkata:
“Demi keagungan serta
kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba
pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu. “Apakah
yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika
Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba
akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu. ‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba
akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika
Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan
memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!’
Mendengar ucapan orang Arab badwi
itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata
orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran
itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam
menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis!
Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan
tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah
tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah
sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badwi
itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan
keharuan dirinya.
Cukup sekian dari saya artikel tentang Kisah Penuh Hikmah | Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy. mudah-mudahan ada hikmahnya bagi kita. Amin.
Posting Komentar untuk "Kisah Penuh Hikmah | Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy"