Tukang becak di Solo lebih 'terhormat' daripada ojek, ada 7.000 becak
Bahkan Presiden Jokowi pun menyewa ratusan becak
untuk mengantarkan tamu-tamunya menuju gedung pernikahan putra sulungnya pada
11 Juni 2015.
Ketika kamu menginjakkan kaki di Kota Solo, maka kamu akan heran
karena jarang sekali menemui tukang ojek, bahkan di pusat kotanya sekali pun.
Tukang ojek dapat ditemui ketika turun dari Stasiun Purwosari maupun
Solobalapan, atau dari Terminal Tirtonadi.
Kepopuleran tukang ojek ini
memang kalah dengan tukang becak yang penyebarannya hampir ada di setiap sudut
kota. Para tukang becak ini bahkan memiliki paguyuban sendiri. Di kota Solo
sendiri paguyuban tukang becak ada lebih dari 20 paguyuban. "Dulu pernah didata
oleh LSM, becak di Solo ini berjumlah lebih dari 7.000 becak," ujar
Irwanto, salah satu anggota paguyuban becak GSM, Selasa (9/6).
Seperti yang diungkapkan Irwanto,
menjadi tukang becak memang dipengaruhi oleh jiwa kerakyatan yang telah
mendarah daging. Mengayuh becak dianggap lebih "terhormat" daripada
mencari nafkah dengan mengojek. Para pencari nafkah yang ingin menjadi tukang
ojek pun akhirnya "sungkan" dengan para tukang becak.
Oleh sebab itu, tidak heran
populasi becak di Solo masih eksis hingga saat ini. Bahkan Presiden Jokowi pun
menyewa ratusan becak untuk mengantarkan tamu-tamunya menuju gedung pernikahan
putra sulungnya pada 11 Juni 2015 yang akan datang.
Posting Komentar untuk "Tukang becak di Solo lebih 'terhormat' daripada ojek, ada 7.000 becak"