Pulau Manuk dijadikan Objek Wisata Ilmiah
Pulau Manuk dijadikan Objek Wisata Ilmiah - Pulau Manuk yang
berada di pesisir selatan Kabupaten Lebak, dan selama ini cukup banyak
dikunjungi wisatawan, akan dijadikan
objek wisata ilmiah.
"Pada 2014 jumlah pengunjung ke
Pulau Manuk tercatat 1.154 orang, kebanyakan wisawatan lokal," kata Kepala
Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Banten, Oman Nurohman saat
dihubungi di Lebak, Sabtu.
Pulau Manuk dijadikan Objek Wisata Ilmiah
Di Pulau Manuk, kata dia, terdapat aneka
jenis flora dan fauna serta memiliki keterkaitan dengan sejarah kerja paksa
(romusha) pada zaman penjajahan Jepang.
"Karena keanekaragaman flora da
fauna serta ada catatan sejarahnya, maka Pemkab Lebak akan menjadikan pulau itu
sebagai objek wisata ilmiah," ujarnya.
Pulau Manuk berada dalam kawasan Perum Perhutani Unit III
(Jabar-Banten) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten Kecamatan Bayah,
Kabupaten Lebak.
"Panorama dan keindahan Pulau Manuk
tidak kalah dengan objek wisata lainya di Provinsi Banten. Lokasinya berada di pantai yang menghadap Samudra
Hindia, juga terdapat hutan jati, menjadikan pulai ini memiliki nilai jual
tersendiri," katanya.
Menurut dia, setelah ditetapkan sebagai
objek wisata ilmiah, maka pulau itu dapat dijadikan lokasi penelitian, dan ini
akan meningkatkan jumlah pengunjung, karena selain wisatawan, juga akademisi
dan peneliti akan datang ke lokasi itu.
Menurut dia, Pulau Manuk sejak dulu
hingga kini dijadikan tempat singgah dan berkumpulnya burung setelah melakukan
perjalanan antarbenua Australia, Asia, dan Afrika.
Berbagai burung, singgah di sini pada
September-Oktober mendatang dengan melakukan migrasi ke berbagai tempat.
Burung itu datang dari Australia, Pulau
Christmas, Jabar-Banten, Sumatra, dan Madagaskar Afrika.
Namun kebanyakan yang singgah burung
laut, yang selama ini memang memiliki kemampuan jelajah terbang jarak jauh.
"Saya kira memiliki daya tarik sendiri jika mengunjungi wisata Pulau Manuk
itu," katanya.
Ia menyebutkan Pulau Manuk dulu dijadikan
lokasi romusha pada Perang Dunia II tahun 1942-1945 yang dilakukan tentara
Jepang. Bukti peninggalan kerja paksa itu masih ada di pulau itu, termasuk
beberapa makan tentara Jepang.
Terkait penetapan sebagai objek wisata
ilmiah, menurut dia, masih perlu waktu karena
sarana dan prasarana Pulau Manuk belum memadai.
Demikian info dan berita yang bisa kami sajikan tentang Pulau Manuk dijadikan Objek Wisata Ilmiah mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Terimakasih
wah apa termasuk tempat bersejarah , dilengkapi gambar biar pengunjung tertarik untuk wisata
BalasHapus