Istri yang Mengkhianati Suami dan Berzina Karena Facebook
Ini adalah cerita pengakuan seorang istri
yang menulis pada catatan facebooknya tentang dirinya yang terjebak
perselingkuhan dan per zinahan akibat (sisi buruk) facebook, semoga bisa kita
jadikan renungan dan bisa jadi pelajaran bagi kita semua...
"Pernikahanku dengan Rudi (nama
samaran) sudah memasuki tahun ke-10. Selama itu hubunganku dengan Rudi sangat
harmonis. Apalagi dengan kehadiran tiga buah hati kami.
Namun, petaka di dalam keluargaku mulai
muncul tatkala aku mengenal facebook (FB). Gara-gara jejaring sosial inilah
impianku untuk membangun rumah tangga yang utuh berantakan. Aku yang
sehari-hari hanya sebagai ibu rumah tangga tergoda dengan rayuan lelaki lain
melalui FB.
Cerita ini berawal ketika 2009 lalu aku
diperkenalkan oleh suamiku tentang facebook. Saat itu, aku yang hanya bekerja
di dalam rumah seakan mendapat hiburan baru. Suamiku pun senang karena melihat
diriku tidak bosan menjaga anak di rumah. Sebulan mengenal facebook, aku
menilai tak ada yang istimewa pada jaringan sosial ini. Namun, setelah mengenal
chat (ngobrol), aku mulai menikmatinya. Apalagi banyak yang ingin berkenalan
denganku.
Baik itu laki-laki, maupun ibu-ibu.
Wajahku memang ayu. Kulitku putih bersih. Saat ini usiaku sekitar 34 tahun. Aku
memasang foto profil yang cukup menarik di facebook. Mungkin ini yang membuat
banyak orang yang tertarik untuk berkenalan lebih jauh denganku.
Dari sekian banyak lelaki yang menyapa
aku di facebook, ada beberapa lelaki yang mengaku tertarik kepadaku. Walaupun
saat itu aku mengatakan bahwa aku sudah punya anak dan suami. Sehingga, mereka
tidak pantas untuk menyukaiku.
Awalnya aku bertekad untuk tidak tergoda
dengan bujuk rayu sejumlah lelaki di facebook. Namun, setelah aku mengenal
Salam (samaran), semuanya berubah. Salam adalah salah satu pejabat di
perusahaan BUMN di Sulsel. Salam betul-betul mampu menggoyahkan imanku.
Bahasanya yang santun, dan caranya ia memerhatikanku di facebook telah membuat
hati ini luluh.
Setiap hari kami ngobrol lewat facebook.
Bahkan kami saling bertukar pikiran tentang rumah tangga kami masing-masing. Ya
… boleh dibilang kami saling curhat-curhatan. Dari sinilah perasaan aneh
muncul, baik saya maupun Salam. Akhirnya, Salam menyatakan sayangnya lewat chat
dan ingin berjumpa denganku.
Aku yang sejak awal sudah tertarik dengan
Salam tak mampu menolaknya. Namun, aku masih malu-malu menyatakan suka
kepadanya.
Setelah sekian bulan hanya chat di
facebook, kami pun sepakat untuk bertemu. Kami kemudian melakukan pertemuan di
salah satu restoran di bilangan Makassar bagian barat. Saat itu Salam datang
seorang diri, sementara aku membawa anak bungsuku.
Walaupun, aku menyukainya, aku tak ingin
pertemuan kami menimbulkan fitnah. Perasaanku deg-degan saat bertemu dengan
Salam. Ia pun menyapaku dengan suara berat. Ada yang lain muncul di dalam
hatiku. Di tempat itu, Salam pun kembali menyatakan ketertarikannya kepadaku.
Akupun menyatakan hal yang sama.
Pertemuan dengan Salam di restoran
tersebut bukanlah hal yang terakhir. Sejak pertemuan itu, kami pun sering
janjian untuk bertemu. Bahkan, kadang, aku bertemu dengan Salam seorang diri
tanpa membawa anakku. Kebetulan di rumah aku memiliki seorang pembantu rumah
tangga.
Rupanya, inilah awal dari keretakan rumah
tanggaku dengan Rudi. Aku sudah mulai jarang di rumah tanpa sepengetahuan Rudi.
Maklum, setiap hari Rudi bekerja mulai dari pagi hingga malam.
Sementara, kadang aku selalu bertemu
dengan Salam dari siang hingga sore. Salam telah membuka mataku tentang
indahnya dunia ini. Ia mengajak aku shopping, wisata kuliner, dan mendatangi
tempat-tempat hiburan lain. Ini semua kulakukan tanpa harus mengeluarkan duit.
Aku seakan-akan sudah terjebak dalam kehidupan foya-foya.
Walaupun aku sering foya-foya dengan
Salam, sikapku di rumah tetap seperti biasa. Aku tetap melayani suamiku ketika
ia baru pulang dari kantor, termasuk mengurus pakaian dan makanannya saat ia
akan ke kantor di pagi hari.
Setelah jalan bareng dengan Salam selama
dua bulan, aku pun tak mampu menolak ajakan Salam untuk bertemu di hotel. Saat
itu Salam sudah membooking satu kamar di salah satu hotel berbintang di
Makassar.
Sekitar pukul 11.00, aku datang
menemuinya di kamar itu. Setelah kami berbincang-bincang selama beberapa menit,
aku tak kuasa ketika Salam memeluk tubuhku. Akhirnya, aku pun terjebak, dan
rela melakukan hubungan suami istri dengan lelaki yang bukan suamiku sendiri.
Sejak peristiwa itu, kami sering
melakukannya, dari satu hotel ke hotel yang lain. Aku pun begitu menikmati
kehidupanku ini. Namun, hatiku setiap hari berteriak. Aku tak rela mengkhianati
suamiku yang sudah memberiku tiga orang anak. Apalagi ia begitu baik dan begitu
mempercayaiku. Ia pun sangat disenangi oleh keluargaku.
Aku ingin lepas dari kehidupan Salam yang
harus kuakui telah memberi warna baru dalam hidupku. Ia pun mengaku tulus
mencintaiku. Di depanku juga ia mengaku berdosa telah mengkhianati istrinya.
Tapi, ia pun tak bisa meninggalkanku.
Bulan berganti bulan, kehidupanku tak ada
yang berubah. Aku pun dan Salam masih tetap jalan bareng. Bahkan, aku semakin
takut kehilangannya. Namun, peribahasa yang mengatakan, "sepandai-
pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga" telah terbukti kepada diriku.
Sepandai-pandainya aku menyembunyikan
hubunganku dengan Salam, akhirnya ketahuan juga oleh suamiku. Aku ketahuan
selingkuh setelah suamiku membaca SMS Salam yang berisi kata-kata mesra. Ia pun
memaksa aku untuk mengaku. Aku saat itu tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi
suamiku langsung menghubungi nomor ponsel Salam. Awalnya Salam membantah, dan
mengatakan bahwa ia dan diriku hanya berteman.
Namun, setelah diancam oleh suamiku,
Salam mengakuinya dan meminta maaf. Namun, suamiku sudah terlanjur sakit. Ia
pun langsung menceraikanku. Saat ini aku, dan Rudi masih dalam tahap
perceraian.
Namun, dalam doaku setiap selesai shalat
aku memohon maaf kepada Allah SWT, kepada suamiku, kepada anak-anakku dan
kepada keluargaku karena aku telah menyia-nyiakan cinta mereka. Aku ikhlas
menerima ini semua atas konsekuensi dari perbuatanku sendiri. Namun, aku masih
tetap berharap untuk bisa kembali bersama dengan Rudi, dan akan aku buktikan
untuk menjadi istri yang baik."
Sejatinya Teknologi diciptakan untuk
mempermudah manusia dalam kehidupannya sehari hari, tapi sayang, kenyataannya
kita sendiri yang menyalahgunakan teknologi tersebut untuk hal-hal yang tidak
baik, karena menurut data yang ada, sumber perceraian terbesar dunia saat ini
adalah perselingkuhan via FACEBOOK disusul oleh TWITTER dan SMS/BBM.
Jadi gunakanlah semua teknologi itu
dengan bijak, serta hati-hati dan waspadalah selalu karena setan akan terus
menggoda untuk menyesatkan diri kita semua. Gunakanlah jejaring sosial untuk
mendapatkan keberkahan silaturahim, mencari ilmu yang bermanfaat atau untuk
syiar, dan terutama bagi wanita, janganlah memasang foto yang memperlihatkan
aurat sehingga menarik perhatian lawan jenis.
Terima Kasih dan mudah mudahan bermanfaat
untuk kita dan semua keluarga Indonesia. Bahagaimana menurut Anda kejadian di Atas ...?? Terimakasih
Posting Komentar untuk "Istri yang Mengkhianati Suami dan Berzina Karena Facebook"